Perubahan sosial dalam pengobatan

 Hai teman-teman... 


Diblog kali ini saya akan membahas tentang perubahan sosial dalam pengobatan. 


1. Konsep Sehat Pada Jaman Dahulu.

       Konsep sehat pada jaman dulu

Sehat merupakan salah satu anugerah terbesar yang diberikan Allah kepada kita semua. Konsep sehat pada zaman dahulu berbeda dengan zaman sekarang. Salah satu rahasia sehatnya orang zaman dahulu/orang yang lahir pada masa penjajahan yaitu mereka sering melakukan aktivitas secara maksimal, seperti bekerja di sawah dan tidur yang cukup.

Selain sangat teratur pada pola kegiatan sehari-hari, dia juga menyebutkan bahwa orang-orang zaman dahulu sangat teratur dalam mengatur pola makan mereka. Selain itu, orang pada zaman dahulu juga lebih sering mengontrol pola makannya agar dapat melakukan aktivitas yang seimbang. Mereka lebih sering makan sayur, dan porsi makannya tidak terlalu banyak. Para orang tua zaman dahulu tidak suka dengan camilan.


2. Konsep Obat Pada Jaman Dahulu.

       Sejarah Farmakologi Sejarah farmakologi dibagi menjadi 2 periode yaitu periode kuno dan periode modern. Periode kuno (sebelum tahun 1700) yang ditandai dengan observasi empiris penggunaan obat dapat dilihat di Materia Medika. Catatan paling terkenal pada pengobatan Cina dan Mesir. Claudius Galen (129–200 M), orang pertama yang mengenalkan bahwa teori dan pengalaman empiris meningkatkan keseimbangan dalam penggunaan obat. Theophrastus von Hohenheim (1493–1541 M), atau Paracelsus: Segala sesuatu adalah racun, tidak ada yang tanpa racun; dosis saja menyebabkan sesuatu tidak menjadi racun.” Johann Jakob Wepfer (1620-1695) orang pertama yang memverifikasi pernyataan eksperimen hewan tentang tindakan farmakologis atau toksikologis. Periode modern dimulai Pada abad 18-19, mulai dilakukan penelitian eksperimental tentang perkembangan obat, tempat dan cara kerja obat, pada tingkat organ dan jaringan. Rudolf Buchheim (1820–1879) mendirikan institut Farmakologi pertama di Universitas Dorpat (Tartu, Estonia) pada tahun 1847 farmakologi sebagai disiplin ilmu mandiri. Oswald Schmiedeberg (1838–1921), bersama seorang internis, Bernhard Naunyn (1839–1925), menerbitkan jurnal farmakologi pertama. John J. Abel (1857–1938) “Bapak Farmakologi Amerika”, adalah salah satu orang Amerika pertama yang berlatih di laboratorium Schmiedeberg dan merupakan pendiri Journal of Pharmacology and Experimental Therapeutics (diterbitkan dari tahun 1909 hingga sekarang). bersama seorang internis, Bernhard Naunyn (1839–1925), menerbitkan jurnal farmakologi pertama. John J. Abel (1857–1938) “Bapak Farmakologi Amerika”, adalah salah satu orang Amerika pertama yang berlatih di laboratorium Schmiedeberg dan merupakan pendiri Journal of Pharmacology and Experimental Therapeutics (diterbitkan dari tahun 1909 hingga sekarang). bersama seorang internis, Bernhard Naunyn (1839–1925), menerbitkan jurnal farmakologi pertama. John J. Abel (1857–1938) “Bapak Farmakologi Amerika”, adalah salah satu orang Amerika pertama yang berlatih di laboratorium Schmiedeberg dan merupakan pendiri Journal of Pharmacology and Experimental Therapeutics (diterbitkan dari tahun 1909 hingga sekarang).


Regulasi obat bertujuan menjamin hanya obat yang efektif dan aman, yang tersedia di pasaran. Tahun 1937 lebih dari 100 orang meninggal karena gagal ginjal akibat eliksir sulfanilamid yang dilarutkan dalam etilenglikol. Kejadian ini memicu wajibnya melakukan uji toksisitas praklinis untuk pertama kali. Selain itu industri melaporkan data klinis tentang keamanan sebelum dipasarkan. Tahun 1950-an, ditemukan kloramfenikol dapat menyebabkan anemia aplastis. Tahun 1952 pertama kali diterbitkan buku tentang efek samping obat. Tahun 1960 dimulai program MESO (Pemantauan Efek Samping Obat). Tahun 1961, bencana thalidomid, hipnotik lemah tanpa efek samping dibandingkan dengan golongannya, namun ternyata menyebabkan cacat janin. Studi epidemiologi di Utero memastikan penyebabnya adalah thalidomid, sehingga thalidomid ditarik dari peredaran karena bersifat teratogen.



3. Konsep Sehat Pada Jaman Sekarang. 

       Konsep sehat pada zaman modern

Konsep sehat pada zaman modern sangat berbeda dengan konsep sehat pada zaman dahulu. Jika zaman dahulu orang-orang kebanyakan sangat menjaga pola makanannya dan cenderung makan sayuran, serta porsi makanannya tidak terlalu banyak, maka di zaman era modern, orang-orang lebih senang membeli makanan cepat saji seperti junkfood atau mi instan. Mereka juga jarang melakukan olahraga karena sudah sibuk dengan pekerjaannya.



4. Konsep Obat Pada Jaman Sekarang.

       Pada tahun 1962, obat diperketat harus mengaktifkan uji toksikologi sebelum diberikan pada manusia. Periode kuno (sebelum 1700) ditandai dengan observasi empiris penggunaan obat dapat dilihat di Materia Medika. Pada tahun 1962, obat diperketat harus mengaktifkan uji toksikologi sebelum diberikan pada manusia.



5. Pendapat Kalian Tentang Konsep Sehat Dan Konsep Obat Pada Jaman Dahulu Dan Jaman Sekarang. 

       Menurut saya konsep sehat dan obat pada zaman modern sangat berbeda dengan konsep sehat dan obat pada zaman dahulu. Dimana konsep sehat pada zaman modern sudah mulai luntur budayanya dikalangan masyarakat modern. Masyarakat lebih menyukai untuk mengonsumsi makanan cepat saji dibandingkan dengan sayuran atau makanan sehat lainnya. Sedangkan konsep obat pada zaman modern lebih memanfaatkan peralatan modern dalam proses pembuatannya sehingga obat yang dibuat juga lebih tahan lama.

        Menurut saya konsep sehat dan obat pada zaman dahulu sangat berbeda dengan sekarang. Jika zaman dahulu konsep sehat dan obat sangat berkaitan dengan alam dan Sehat zaman dahulu juga sangat sesuai dengan pola hidup yang diterapkan oleh orang-orang. Pada zaman dahulu orang lebih menyukai mengonsumsi makanan dan obat alami yang berasal dari alam, sehingga keamanannya lebih terjamin.



6. Pendapat kalian Tentang Peran Anak Muda Dalam Melestarikan Konsep Sehat Dan Konsep Dimasa Yang Akan Datang. 

        peran serta maksimal para pemuda untuk ikut menjaga kebersihan lingkungannya khususnya dari penumpukan sampah-sampah yang tidak bersahabat dengan alam. Para pemuda dapat membantu memberikan pengertian kepada masyarakat untuk bersikap lebih bertanggung jawab terhadap pengelolaan sampah dari jenis tersebut. Lebih teknis, melalui berbagai organisasi kepemudaan di tingkat desa/dusun para pemuda dapat mengorganisir pengambilan sampah-sampah tersebut dan kemudian sampah plastik/kaleng tersebut dapat dijual ke tempat daur ulang sampah dan uang hasil penjualan sampah dapat digunakan untuk berbagai kegiatan kepemudaan. Coba kita hitung betapa besarnya manfaat yang dapat diambil dari peran serta dalam aspek ini. Jika saja setiap rumah tangga menghasilkan 1/2 kilogram sampah plastik dan sampah kaleng maka dalam waktu satu bulan setidaknya setiap rumah tangga menghasilkan +  15 kilogram sampah non-organik. Jika di sebuah dusun dihuni oleh 500 kepala keluarga…? Dapat kita hitung, berapa banyak sampah yang dihasilkan. Dan dalam jangka panjang (berbulan-bulan) maka akan terjadi penumpukan sampah dalam skala besar.


Berikutnya, yang juga sangat perlu diperhatikan dan para pemuda dapat memberikan kontribusinya dengan mengambil peran aktif di dalam perbaikan terhadap kebiasaan dan pola hidup yang kurang baik, yakni kebiasaan masyarakat dalam aktivitas buang hajat (BAB = Buang Air Besar) yang tidak sehat. Misal, melakukan BAB di sungai atau mengajari anak-anak balita untuk BAB di parit-parit di depan rumah warga. Padahal parit atau selokan berfungsi untuk mendistribusikan air hujan ke tempat pembuangannya. Jika setiap hari anak-anak balita BAB di selokan rumah, ketika hujan tiba maka berbagai bakteri dan virus yang terdapat di tinja tersebut akan tersebar ke mana-mana. BAB dengan paradigma seperti ini, akan sangat memungkinkan munculnya sebaran penyakit secara meluas. Yang populer tentu penyakit-penyakit yang menular secara fekal oral seperti diare, yang bahkan  dapat menimbulkan wabah.

 

Untuk itu, para pemuda khususnya harus melakukan berbagai upaya untuk menyadarkan masyarakat yang masih menganut pola seperti ini agar dapat menghentikan kebiasaan buruknya. Kamar mandi dan WC yang umumnya sudah dimiliki oleh setiap rumah atau kamar mandi umum yang sudah banyak disediakan, jangan hanya sekedar dijadikan sebagai hiasan rumah saja, tetapi harus dimanfaatkan secara maksimal. Masyarakat harus terus menerus diberikan pemahaman bahwa BAB di kamar mandi merupakan salah satu langkah paling tepat untuk menjaga kesehatan lingkungan.


Nah itu yang dapat saya bahas tentang perubahan sosial dalam pengobatan, sekian dari blog saya jika ada penulisan atau bahasa kurang tepat saya minta maaf terimakasih. 


Penulis=Aprilia Nehayatus Solikhah

Email=nehaaprilia2@gmail.com

Alamat=Ds. Gembleng Mulyo RT01/RW01, Pancur, Rembang Jawa Tengah. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara Membuat Jamu Kunir Asam

Profil pribadiku